🧸Menang Atau Kalah, keep comeback stronger🌾
Hidup ini adalah soal perjuangan dan perlombaan. Soal persaingan. Tanpa persaingan, tidak akan ada perubahan. Karena kita akan terus berada di zona nyaman; tidak ada yang mengganggu, dan tidak ada tolok ukur atau benchmark yang menjadi acuan dan pengawasan kinerja kita. Dan semua akan berjalan secara datar. Tidak ada keinginan untuk berusaha maju ke depan. Karna opsi yang dijalankan adalah, sebuah opsi yang sudah lebih dulu mengalahkan langkah kaki sebelum memulai berjalan. Minimal setidaknya, keluarlah walau sebentar untuk bisa menjadi lebih baik dari hari yang sebelumnya. Karna zona nyaman itu sangat meresahkan. Apalagi jika kita berada di tengah-tengah persaingan yang tak mengenakkan. Ibarat seperti berada dalam lingkaran setan.
Ketahuilah, ada sebuah urgensi dalam perlombaan itu sendiri. Bahwa yang terpenting bukanlah soal menang atau kalah. Dalam perlombaan pasti ada yang menang, dan juga ada yang kalah. Tidak mungkinkan semuanya tidak menang, atau semua peserta menjadi pemenang? Konyol sekali rasanya. Tidak akan pernah terjadi di belahan dunia manapun. Karna hal terpenting dari perlombaan adalah kompetisi jiwa itu sendiri. Berjuang untuk menjadi yang terbaik, apa pun hasilnya. Jadi, kalah itu adalah hal yang biasa dalam sebuah perlombaan. Sebab disitulah tantangan terbesarnya, proses pembelajaran yang tidak ada jualannya. Tidak ada rancangannya dalam kurikulum sekolahan kita. Itu semua adalah kurikulum kehidupan, yang keberadaannya berjalan tanpa adanya garis gradasi di dalamnya.
Hakikat dari sebuah perlombaan itu adalah pertarungan. Berjuang untuk mencapai hasil yang lebih baik dari pencapaian pribadi kita sebelumnya; untuk menjadi lebih baik dari diri kita sebelumnya. Prinsipnya, kita harus tumbuh dan berkembang menjadi individu dan pribadi yang lebih baik, setiap harinya. Menang kalah itu hanya sebuah prediksi buat hadiah. Bukan hanya mata saja yang menjadi tolak ukur keberhasilan yang sebenarnya. Sebab dalam perlombaan, akan selalu ada sebuah proses yang dilalui. Ada semangat dan keberanian untuk memulaikan kaki. Ada kekuatan diri untuk berlari, berjuang hingga ke tepi. Itulah yang harus dihargai dan dapat dipahami.
Apalagi saat kita kalah pun belum tentu kita gagal menggapai mimpi. Namun belum tentu juga, kita gagal menjadi manusia yang lebih baik. Karena sesungguhnya tidak ada usaha yang sia-sia. Dari usaha dan kekalahan itu, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang dapat memperkaya strategi kita, khasanah berpikir kita, dalam berusaha dan mempersiapkan diri di kompetisi berikutnya. Agar kita dapat mengetahui, jalan alternatif apa yang harus kita pelajari untuk menghindari agar kekalahan itu tidak kembali terjadi.
Jangan menyerah, menang kalah itu soal biasa. Asal kita bisa mengambil hikmah terbesar dari apa yang ada di dalamnya. Bukan menang kalah yang menjadi tolak ukurannya. Akan tetapi, bagaimana proses yang kerap kali kita lakukan di setiap langkah demi langkahnya. Proses yang kita jalani, dalam melewati arena perlombaan itu dengan sebagaimana mestinya. Tanpa keluar dari koridor yang diinginkan-Nya. Mata pisau memang lebih tajam dari mata manusia. Tapi yakinlah, bahwa mata Allah lebih bijaksana dalam menilai segala sesuatunya.
betul banget, setuju sama tulisannya mbak evi ihza. mengalah bukan berarti kalah. intinya jangan menyerah!
BalasHapusterimakasih, sepakat!
Hapusstay strong, tetaplah produktif
BalasHapuskeep stronger, dunia kadang ganas ya kak
Hapus