✈️Katanya, Hidup Bagai Pesawat kertas
Izinkan saya kembali berselancar di ranah kaca ini ya, menarikan jemari lewat diksi aksara. Inilah saya, sang penulis rempahan dunia. Semoga bisa bermanfaat ya😊
Kamu pasti tahu dengan pesawat kertas?
Dulu waktu kita masih kanak-kanak suka sekali memainkannya. Bahkan sampai hari ini, kitapun masih mahir untuk membuatnya. Ada makna lho dibaliknya. Pesawat kertas punya banyak cerita. Pesawat kertas mengingatkan kita untuk tidak hanya bermimpi, tetapi juga harus berusaha dan mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi. Pesawat kertas bisa juga dikatakan sebagai instrumen yang harus dirangkai dengan baik, agar bisa terbang. Karna keberadaannya hanya ditentukan oleh angin kehidupanmu.
Ya, angin kehidupan! Sekali lagi saya katakan, kehidupan! Layak jika diibaratkan, kehidupan inipun bagaikan pesawat-pesawat kertas tersebut. Karna dalam prosesnya harus melalui berbagai tahapan demi tahapan dengan segala bentuk dan lipatan yg berlainan. Dan untuk bisa berjalan dengan seimbang, kamu juga butuh angin kehidupan kan? Proses dengan berbagai tahapan demi tahapan dalam perjalanannya. Sehingga menjadikan kamu bisa berpikir secara rasional dan filosofis, sebagai tameng untuk menghadapi berbagai macam dialetika hidup.
Kalo boleh saya katakan, bahwa pesawat kertas itu bak simbol dalam menggapai impian. Untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Tanpa adanya badai kehidupan, kamu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya berempati terhadap orang yang sedang kesusahan. Justru yang akan tumbuh pada diri Anda, adalah ketidaksukaan dan kebencian. Sehingga bisa melumpuhkan hati dan perasaan. Timbulnya, jadi gak enak kan?
Jadikanlah setiap perjalanan itu pelajaran, karna Allah yang menyiapkan setip peran sesuai apa yang Dia inginkan. Dan sesuai kadar kemampuan. Tugasmu hanya menjalankan!! Paksa terus bergerak, agar langkahmu tidak terlalu lama berhenti di tengah jalan lalu tumbang tanpa alasan.
Kamu harus mau mempelajari hal-hal baru, terutama jika itu berkaitan dengan kehidupan sehari-harimu. Contoh skala kecilnya saja, kamu harus memaksakan diri untuk mengetahui cara menggunakan ponsel pintar, jika mau merasakan kemudahan komunikasi di era saat ini. Pupuklah keinginan belajar tanpa batas waktu. Karna tanpa kemauan belajar, kamu akan tertinggal dan tidak siap menghadapi perubahan hidup. Mulailah dengan hal yang sederhana. Ajaklah dirimu agar mau membaca, membuka pemandangan dengan teliti, dan benar-benar memahami. Di atas segala sesuatu yang ingin dan sedang kamu geluti. Perbesar semangatmu untuk membuka lanskap itu.
Jangan hanya melirik saja, lalu menutupnya dengan alasan malas apalagi tak ada waktu. Allah memberikan waktu yang sama kepada semua manusia. Yaitu 1x24 jam di dalamnya. Maka, pandai-pandailah memanage-nya. Karna kemalasan itu, berasal dari gaya hidup yang buruk dan suka mempertahankan-nunda suatu pekerjaan, sehingga beban yang ada menjadi bertumpuk. Kemalasan itu suatu penyakit yang menyebabkannya. Sebab rasa malas itu bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja.Tak ada obatnya, di apotek manapun. Halangi dia, agar datangnya tak meradang. Hadang dia, agar hadirnya tak mampu bersarang.
Kehidupan ini milik mereka yang ingin bergerak. Bukan milik mereka yang sukanya bermalas-malasan. Kamu tahu, bahwa dunia ini menunggu seseorang yang mau belajar untuk meng-upgrade diri. Membangun kualitas mental dan nilai diri. Untuk mendapatkan hasil di masa depan, Anda tidak bisa melakukannya tanpa tindakan. Apalagi hanya diam tanpa pergerakan. Jangan harap, nilai diri itu akan terbang tinggi. Tunggu apalagi. Terbangkanlah pesawat kertas itu dengan baik, disaat angin semilir secara perlahan mendatangi kehidupan.
Yuk, kita gaskan....
Komentar
Posting Komentar